KEANEKARAGAMAN
DAN KLASIFIKASI HEWAN
HOLOMETABOLA ll
(METAMORFOSIS
SEMPURNA)
Disusun oleh:
Amirul Rosid Al-Farizi
08008049
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012
PENDAHULUAN
Para Endopterygota, juga
dikenal sebagai Holometabola, adalah serangga dari subclass Pterygota yang
melalui khas larva , pupa , dan tahap dewasa. Mereka menjalani radikal metamorfosis
, dengan larva tahap dewasa dan berbeda jauh dalam struktur dan perilaku. Ini
disebut holometabola atau metamorfosis lengkap.
Holometabola merupakan serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang
bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada
saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi
penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau
faseperkembangbiakan.
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan
biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur
setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan
sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.Serangga yang melakukan
holometabolisme melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang
disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa. Holometabolisme juga
dikenal dengan metamorfosis sempurna. Sementara di dalam pupa, serangga akan
mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan
sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa
menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva.
System
organ pada Holometabolo diantaranya adalah :
•
Sistem pernapasan
Organ pernapasan
berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian
larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
•
Sistem pencernaan makanan
mulut→kerongkongan→lambung
depan, lambung otot→lambung kelenjar→usus→anus (dubur). Makanan dicerna secara
mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
•
Sistem
peredaran darah
Tipe sistem
peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik
(vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen
atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
•
Sistem syaraf
Sistem syarafnya
disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :
a. mata faset
(majemuk)
b. antenac. alat
pembuat suara dan alat pendengar
d. alat yang
menimbulkan cahaya
•
Sistem
ekskresi
Pengeluaran zat
sisa melalui pembuluh Malpighi.
•
Sistem reproduksi
Insecta
kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis
Fertislisasinya
internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam
tubuh induk betina.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1.Neuroptera
2.Lepidoptera
3.Diptera
4.Coleoptera
5.Siphonoptera
6. Hymenopter
PEMBAHASAN
A. DIPTERA
Ciri-ciri ordo Diptera:
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
- Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia: telur→ larva→ kepompong→ dewasa.
- Larva tidak berkaki (apoda) biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll.
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
- Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
v Aedes
aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak
dipermukaan air. :
LALAT
Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) termasuk dalam ordo diphtera yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran dan saat ini diseluruh dunia dapat dijumpai sekitar ± 60.000 – 100.000 spesies lalat .
Klasifikasi :
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Diptera
Upaordo: Brachycera
Upaseksi: Calyptratae
Superfamili: Hippoboscoidea
Famili: Glossinidae
Genus: Glossina
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Diptera
Upaordo: Brachycera
Upaseksi: Calyptratae
Superfamili: Hippoboscoidea
Famili: Glossinidae
Genus: Glossina
1.
Morfologi lalat
Kepala lalat relatif
besar mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis tengah (holoptik)
atau terpisah olah ruang muka (dikhoptik), dan biasanya 3 oceli atau
mata sederhana. Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk melekatnya
otot-otot kuat untuk terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua) merupakan
bagian utama dari toraks dan memikul sayap membran yang besar, protoraks (ruas
pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga) menjadi kecil yang menghubungkan toraks
dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai sepasang kaki yang berwarna dan
mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang beruas-ruas dapat berakhir sebagai
kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang mengeluarkan bahan perekat.
Antena yang dilengkapi
dengan alat peraba, terdiri dari serangkaian ruas yang serupa atau tidak
serupa, yang jumlah, bentuk dan perangkai bulu-bulunya merupakan sifat khas
untuk berbagai genus. Lalat yang lebih primitif mempunyai antena panjang dengan
banyak ruas, sedangkan spesies yang lebih berkembang mempunyai antena pendek
yang lebih kuat dengan jumlah ruas yang lebih sedikit. Antena terdiri 3-40
segmen tergantung dari kelompoknya.
Berbagai modifikasi
bagian mulut dapat digunakan untuk membedakan genus dan spesies. Untuk menembus
kulit digunakan mandibula yang berbentuk seerti gergaji dan maxilla seperti
kikir. Pada Musca penghisap darah alat pemotong adalah prostoma yang terbentuk
khusus pada ujung labella dari labium. Pada spesies bukan penghisap darah,
lalat menghisap makanannya dalam bentuk cairan melalui labella.Tipe
mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah pada hewan ternak.
Sayap lalat merupakan
sayap sejati yang kadang-kadang mempunyai sedikit sisik, tetapi lebih sering
seluruhnya membranosa. Pasangan sayap belakang diwakili oleh sepasang batang
ramping yang berbungkul disebut halter yang dipakai untuk keseimbangan.
2.
Siklus hidup Lalat.
Perilaku dan
perkembangbiakan
Pada siang hari
lalat bergerombol atau berkumpul dan berkembang biak di sekitar sumber
makanannya. Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya, temperatur,
kelembaban. Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35º- 40ºC, kelembaban
90%. Aktifitas terhenti pada temperatur < 15ºC.
Kebanyakan spesies lalat
adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang melahirkan larva dalam berbagai
stadium perkembangan. Telur atau larva diletakan dalam air, tanah, kotoran,
atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk cacing, panjang, tanpa kaki, hidup
dalam air atau di darah. Larva ini mengambil makanan dari bahan organik secara
rakus menggunakan bagian mulut untuk mengunyah atau telah menyesuaikan diri
untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4 kali pergantian kulit, larva menjadi
pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan pada waktunya menjadi lalat dewasa
(imago).
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari telur,
larva, pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak dengan bertelur, berwarna putih
dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan
menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam .Pada suhu rendah
telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas akan
menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase
larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin guna
mengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna
coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak. Phase ini
berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–35 º C, Kemudian akan
keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter, Siklus hidup
dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih
kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya.
Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi normal lalat
dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya
sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga)
bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat
akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.
3.Habitat
Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah seperti sampah basah, kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif (dikandang).
a.Kotoran Hewan
Tempat perindukan lalat rumah yang paling utama adalah pada kotoran hewan yang lembab dan masih baru (normal nya lebih kurang satu minggu).
b. Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan
Disamping lalat suka hinggap juga berkembang baik pada sampah, sisa makanan, buahbuahan yang ada didalam rumah maupun dipasar.
c. Kotoran Organik
Kotoran organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia. Sampah dan makanan ikan adalah merupakan tempat yang cocok untuk berkembang biaknya lalat.
d. Air Kotor
Lalat Rumah berkembang biak pada pemukaan air kotor yang terbuka.
4. Ekologi Lalat Dewasa
Dengan
memahami ekologi lalat kita dapat menjelaskan peranan lalat sebagai karier
penyakit dan dapat pula membantu kita dalam perencanaan pengawasan. Lalat dewasa
aktif pada siang hari dan selalu berkelompok. Pada malam hari biasanya istirahat
walaupun mereka dapat beradaptasi dengan cahaya lampu yang lebih terang.Pada Waktu hinggap lalat
mengeluarkan ludah dan tinja yang membentuk titik hitam. Tanda-tanda ini merupakan
hal yang penting untuk mengenal tempat lalat istirahat. Pada siang hari lalat
tidak makan tetapi beristirahat di lantai dinding, langit-langit, rumputrumput
dan tempat yang sejuk. Juga menyukai tempat yang berdekatan dengan makanan dan
tempat berbiaknya, serta terlindung dari angin dan matahari yang terik. Didalam
rumah, lalat istirahat pada pinggiran tempat makanan, kawat listik dan tidak
aktif pada malam hari. Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian tidak
lebih dari 5 (lima) meter.
Fluktuasi Jumlah lalat
Lalat
merupakan serangga yang bersifat fototropik yaitu menyukai cahaya. Pada malam
hari tidak aktif, namun dapat aktif dengan adanya sinar buatan. Efek sinar pada
lalat tergantung sepenuhnya pada temperatur dan kelembaban jumlah lalat akan meningkat
jumlahnya pada temperatur 20 º C – 25 º C dan akan berkurang jumlahnya pada
temperatur < 10 º C atau > 49 º C serta kelembaban yang optimum 90 %.
4 . POLA PENYEBARAN LALAT
1. Pola Distribusi
Kepadatan lalat di suatu daerah, sangat dipengaruhi oleh: tempat perindukan, cahaya matahari, temperatur dan kelembaban. Kepadatan lalat akan tinggi jika temperatur antara 20-25 C. Populasi menurun apabila temperatur > 450C dan < 100C. Pada temperatur yang sangat rendah, lalat tetap hidup dalam kondisi dorman pada stadium dewasa atau pupa. Kebiasaan & distribusi lalat pada Siang hari akan berada di sekitar tempat makan & tempat perindukan di mana juga terjadi perkawinan & istirahat. Penyebaran dipengaruhi oleh reaksinya terhadap cahaya, temperatur, kelembaban, textur dan warna permukaan yang disenangi untuk istirahat. Aktivitas lalat: bertelur, berkawin, makan dan terbang, terhenti pada temperature di bawah 15oC. Lalat umumnya aktif pada kelembaban udara yang rendah. Pada temperatur di atas 20oC lalat akan berada di luar rumah, di tempat yang ternaung dekat dengan udara bebas. Pada waktu tidak makan lalat akan istirahat pada permukaan horisontal atau pada kabel yang membentang atau tempat-tempat yang vertikal dan pada atap di dalam rumah khususnya malam har.
Tergantung pada musim dan temperatur: Lalat dewasa hidup 2-4 minggu pada musim panas dan lebih lama pada musim dingin yaitu bisa mencapai 3 bulan, mereka paling aktif pada suhu 32,50C dan akan mati pada suhu 450C. Lalat melampaui musim dingin (over wintering) sebagai lalat dewasa, dan berkembang biak di tempat-tempat yang relatif terlindung seperti kandang ternak dan gudang-gudang. Pada stadium telur biasanya tidak tahan terhadap suhu yang ekstrim dan akan mati bila berada dibawah 50C dan di atas 400C. Lamanya tahap instar larva sangat tergantung pada suhu dan kelembaban lingkungan.Pada suhu -20C larva dapat bertahan beberapa hari , di bawah suhu 100C larva tidak dapat berkembang menjadi pupa.
Klasifikasi golongan lalat
a)
Famili
Psychodidae
Genus Phlebotomus (lalat pasir)
Morfologi dan lingkaran hidup:
Mempunyai bentuk badan
yang langsing, bengkok, berwarna kuning tua, ukuran badan 2-3mm, badan dan
sayap berbulu lebat, pada posisi resting berdiri tegak menyerupai huruf V.
Mempunyai antena satu
pasang yang berbulu lebat dan masing-masing antena terdapat 16 segmen.
Bagian mulut mempunyai
alat berupa pisau, fungsinya untuk memotong.
Fase telur 6-12 hari,
fase larva 25-35 hari, fase pupa 6-14 hari. Telur sampai dewasa memerlukan
waktu 5-9 minggu.
Tempat perindukannya
pada celah-celah yang gelap, lembab, dan dekat sampah yang mengandung nitrogen
Genus Phlebotomus
merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh penyakit : Kalazar, Oriental
sore, Pappataci fever, Verruga peruana, dan penyebarannya di daerah China,
India, Amerika, daerah tropis dan subtropis.
b)
Famili
Cerathopogonidae
Genus Culicoides (Midges, Biting Midges)
Morfologi dan lingkaran
hidup:
Bentuk badan kecil 1-1,5mm dan berwarna tengguli atau hitam.
Thorax sedikit bongkok
dan menonjol ke atas kepala.
Sayap agak sempit,
tanpa sisik tetapi banyak rambut dan terletak datar di atas tubuh bila dalam
keadaan istirahat.
Tempat perindukannya
di rawa-rawa, dalam air tawar, air payau, dan daerah hutan.
Mulut mempunyai alat
seperti pisau dan berfungsi untuk memotong.
Fase telur 2-3 hari,
larva 1-12 hari, pupa 3-5 hari
Genus Culicoides (Biting
Midges) merupakan vektor penyakit Acanthochoilonemiasis dan daerah
penyebarannya yaitu Afrika dan Amerika Latin.
c)
Famili
Simulidae
Genus Simulium (Lalat Hitam)
Morfologi dan lingkaran
hidup:
Badan kecil 2-3mm, punggung bongkok, kaki pendek, mata majemuk
yang jelas, antena pendek dan polos.
Sayap lebar, tanpa
sisik atau rambut.
Proboscis pendek
mempunyai alat seperti pisau yang berfungsi untuk memotong.
Badan terdapat
garis-garis yang berwarna emas atau perak.
Tempat perindukannya
di sungai dengan aliran yang cukup deras yang terdapat di daerah pegunungan.
Fase telur 3-5 hari,
larva 12-13 hari, pupa 2-3 hari.
Telur diletakan dalam
kelompok 300-500 butir.
Genus Simulium merupakan
vektor penyakit Onchocerciasis dan daerah penyebarannya di Afrika, Meksiko, dan
Amerika.
d)
Famili
Muscidae (Lalat rumah, lalat lapangan)
Genus Musca (House
flies)
Morfologi dan lingkaran
hidup:
Badan berukuran 5,5 - 7,5 mm, berwarna abu-abu atau hitam.
Punggung thorax
terdapat empat garis hitam.
Mulutnya bertipe
penghisap. Makanan yang padat dicairkan terlebih dahulu dengan memuntahkan isi
perutnya yang mengandung enzim.
Musca domestica
merupakan vektor penyakit secara mekanik yaitu Cholera, Amoebik dysentri,
Baccilari dysentri, Ascariasis, Typhoid fever, Yaws, Poliomilitis, dan
penyebarannya di daerah cosmopolitan.
Genus Hippelates (Eye
flies)
Genus ini merupakan
vektor penyakit Conjungtivitis, Yaws, dan daerah penyebarannya di daerah
tropik.
e)
Famili
Tabanidae
Genus Tabanus dan genus
Chrysops
Morfologi dan lingkaran
hidup:
Bentuk badannya lebih
besar daripada famili-famili lain dan mempunyai ukuran 10-25mm.
Antena terdiri dari
tiga segmen, dan segmen yang terakhir disebut Flagellum (yang masih mempunyai
segmen-segmen lagi).
Kedua genus tersebut
yang betina menghisap darah pada siang hari dan telurnya berbentuk oval,
diletakkan berkelompok 100-1000 butir pada tumbuh-tumbuhan air dan batu.
Fase telur 2-3 hari,
larva 1-3 minggu
Setelah dewasa
langsung mengadakan copulasi (keluar dari pupa)
Genus Tabanus (Lalat
Kuda)
Antena lebih pendek
daripada kepala
Cutting lapping ada
(kerat hisap)
Sayap membentuk huruf
“V” dan homogen.
Genus Chrysops (lalat
rusa)
Antena lebih panjang
daripada kepala.
Cutting lapping ada
(kerat hisap)
Sayap membentuk huruf
“V” dan tidak homogen.
Kedua genus ini
bertindak sebagai vektor penyakit : Anthrax, Tularemiasis, Loasis dan Surra
disease. Penyebarannya didaerah Eropa, Amerika dan Jepang.
f)
Famili
Gasterophilidae
Genus Gasterophilus
Morfologi :
Lalat dewasa berwarna
coklat dan berambut, sepintas menyerupai lebah madu tetapi tidak mempunyai
sengat.
Probocis mengecil
Ukuran dewasa 18 mm
dan mempunyai pita berwarna gelap transversal yang tidak teratur pada tiap-tiap
sayap.
Lalat dewasa
meletakkan telurnya pada rambut kuda, kebanyakan selama pertengahan pertama
musim panas.
Spesies G. intestinalis,
G. nasalis, G. haemorrhoidalis.
Bertindak sebagai vektor
penyakit myasis asspesifik pada ternak kuda dan creeping cutaneus myasis pada
manusia.
g)
Famili
Cuterebridae
Morfologi:
Mempunyai probocis
yang sangat kecil atau tinggal sisanya.
Kait-kait mulut larva
berkembang baik.
Spesies Dermatobia
hominis merupakan vektor penyakit myasis dan penyebarannya di daerah
cosmopolitan.
h)
Famili
Glossinidae
Genus glosinna: spesies G.palpalis,
G.morsitans
Morfologi dan siklus
hidup:
Mempunyai badan yang
berukuran sebedar lalat rumah (6-13 mm) dan berwarna coklat. Baik yang jantan
maupun yang betina mengisap darah, terutama pada siang hari.
Genus ini termasuk
golongan hewan yang vivipar (melahirkan larva).
Mempunyai mulut
piercing dan sucking.
Dapat dibedakan
berdasarkan sikap sayap pada waktu istirahat yang saling menutupi seperti
gunting.
Probocis yang
horizontal, langsing dengan pangkalnya yang membulat.
Duri-duri lengkung
yang bercabang pada arista antena yang terdiri dari 3 ruas.
G.palpalis
Lalat yang berwarna
tengguli kehitam-hitaman dengan gambaran pucat pada bagian lateral abdomen.
Tempat perindukannya
di sungai-sungai, danau yang banyak tumbuhannya.
Bertindak sebagai
vektor penular penyakit: sleeping sickness (Trypanosoma gambiense) dan daerah
penyebarannya di Afrika barat dan Kongo.
G.morsitans
Lalat berwarna kelabu,
dengan garis lebar transversal pada abdomen ruas ketiga sampai keenam yang
berwarna kuning jingga.
Bagian mulut dari tipe
labium tusuk dengan seluruh probocis masuk kedalam luka.
Tempat perindukannya
di daerah savana
Sebagai vektor
penyakit: sleeping sickness (T.gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika
timur.
B. Coleoptera
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh:
- Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
- Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
- Kumbang beras (Calandra oryzae)
v
KUMBANG
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
1) Morfologi tubuh
·
Ukuran panjang semua jenis kumbang
berukuran kurang dari ¼ inci (0.635 cm),
·
Berbentuk oval atau bulat,
·
Berwarna sangat cerah, seperti
merah atau oranye, dan kadang mempunyai pola disayapnya, seperti misalnya
bintik-bintik hitam. Warna dan polanya diperkirakan untuk memperingatkan
pemangsa akan rasa yang tidak enak dan racun yang dimilikinya. Kadang kumbang
koksi ada juga yang tidak mempunyai pola sama sekali dengan warna
sayap kuning, coklat atau hitam.
·
Bagian tubuh terdiri dari8
bagian tubuh kumbang yaitu kepala (head), antena (antenna),
mata (eyes), pronotum, dada (thorax), sayap depan atau elitra
(elytra), sayap belakang (wings), dan kaki (legs).
2)
Bagian tubuh
·
Kepala (Head)
Kepala kumbang koksi bulat dan tipis dimana terdapat mulut, mata dan antena.
Kepala kumbang koksi bulat dan tipis dimana terdapat mulut, mata dan antena.
·
Antena (Antenna)
Antena adalah alat bantu kumbang koksi untuk mencium dan merasakan keadaan di sekitarnya. Kumbang koksi tidak bisa melihat sebaik mereka mencium dan merasakan. Dengan mencium dan merasakan itulah mereka dapat menemukan serangga kecil makanannya.
Antena adalah alat bantu kumbang koksi untuk mencium dan merasakan keadaan di sekitarnya. Kumbang koksi tidak bisa melihat sebaik mereka mencium dan merasakan. Dengan mencium dan merasakan itulah mereka dapat menemukan serangga kecil makanannya.
·
Mata (Eyes)
Kumbang koksi memiliki sepasang mata tetapi tidak dapat dipakai untuk melihat dengan baik. Kumbang koksi hanya dapat melihat perbedaan antara gelap dan terang saja, seperti halnya pada foto hitam putih, tetapi mereka tidak dapat melihat warna sama sekali.
Kumbang koksi memiliki sepasang mata tetapi tidak dapat dipakai untuk melihat dengan baik. Kumbang koksi hanya dapat melihat perbedaan antara gelap dan terang saja, seperti halnya pada foto hitam putih, tetapi mereka tidak dapat melihat warna sama sekali.
·
Pronotum
Pronotum adalah bagian yang berada tepat dibelakang kepala datar kumbang koksi yang membuat kepalanya terlihat bulat. Pronotum sebenarnya melindungi kepala kumbang koksi dan membantu untuk menyembunyikannya. Kadang terdapat bintik juga pada pronotum.
Pronotum adalah bagian yang berada tepat dibelakang kepala datar kumbang koksi yang membuat kepalanya terlihat bulat. Pronotum sebenarnya melindungi kepala kumbang koksi dan membantu untuk menyembunyikannya. Kadang terdapat bintik juga pada pronotum.
·
Dada dan Perut (Thorax
and Abdomen)
Dada dan perut merupakan bagian tubuh tempat dimana kaki dan sayap melekat, dan tempat dimana sistem pencernaan, organ reproduksi, dan jelly yang lengket dan beracun berada.
Dada dan perut merupakan bagian tubuh tempat dimana kaki dan sayap melekat, dan tempat dimana sistem pencernaan, organ reproduksi, dan jelly yang lengket dan beracun berada.
·
Sayap depan atau elitra
(Elytra)
Sayap kumbang koksi tersembuyi dibawah sayap elitra-nya. Sayap elitra ini adalah penutup keras yang melindungi sayap dan juga dirinya dari pemangsa. Sayap ini juga merupakan tempat dimana kumbang koksi menampilkan warna dan polanya untuk memberi peringatan kepada pemangsanya.
Sayap kumbang koksi tersembuyi dibawah sayap elitra-nya. Sayap elitra ini adalah penutup keras yang melindungi sayap dan juga dirinya dari pemangsa. Sayap ini juga merupakan tempat dimana kumbang koksi menampilkan warna dan polanya untuk memberi peringatan kepada pemangsanya.
·
Sayap belakang (Wings)
Sayap ini merupakan alat yang membantu kumbang koksi untuk terbang. Sayap belakang ini berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan (elitra) jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Saat terbang, kumbang koksi terlihat seperti tidak memiliki arah terbang yang baik. Mereka terbang dengan kikuk.
Sayap ini merupakan alat yang membantu kumbang koksi untuk terbang. Sayap belakang ini berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan (elitra) jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Saat terbang, kumbang koksi terlihat seperti tidak memiliki arah terbang yang baik. Mereka terbang dengan kikuk.
·
Kaki (Legs)
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kumbang koksi dapat berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit. Kaki pendek kumbang koksi selain membantunya untuk berjalan, juga membantunya untuk mencium. Dan ketika ada pemangsa yang menangkapnya, jelly yang berasa tidak enak dan beracun akan mengalir keluar dari kaki-kakinya yang kadang dapat menyelamatkan hidupnya.
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kumbang koksi dapat berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit. Kaki pendek kumbang koksi selain membantunya untuk berjalan, juga membantunya untuk mencium. Dan ketika ada pemangsa yang menangkapnya, jelly yang berasa tidak enak dan beracun akan mengalir keluar dari kaki-kakinya yang kadang dapat menyelamatkan hidupnya.
3)
Siklus Hidup
Telur berbentuk lonjong agak lengkung seperti pisang, berwarna kuning
terang, berukuran panjang antara 0,2 - 0,3 mm. Telur biasanya diletakkan di
permukaan bawah daun, pada daun teratas (pucuk). Serangga betina lebih menyukai
daun yang telah terinfeksi virus mosaik kuning sebagai tempat untuk meletakkan
telurnya daripada daun sehat. Rata-rata banyaknya telur yang diletakkan pada
daun yang terserang virus adalah 77 butir, sedangkan pada daun sehat hanya 14
butir. Lama stadium telur rata-rata 5,8 hari.
Nimfa terdiri atas tiga instar. Instar ke - 1 berbentuk bulat telur dan
pipih, berwarna kuning kehijauan, dan bertungkai yang berfungsi untuk
merangkak. Nimfa instar ke - 2 dan ke - 3 tidak bertungkai, dan selama masa
pertumbuhannya hanya melekat pada daun. Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari.
Imago
atau serangga dewasa tubuhnya berukuran kecil antara (1 - 1,5 mm), berwarna
putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Serangga
dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan bila tanaman
tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih.
4)
.Habitat
Kumbang dapat
ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi di lautan atau
di daerah kutub.
Interaksi mereka dengan ekosistem mereka dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan
pada tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti
burung dan mamalia. Jenis tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa
decemlineata, Kumbang tanaman kapas
Anthonomus grandis, kumbang
tepung merah Tribolium castaneum,
dan kumbang mungbean atau cowpea Callosobruchus
maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama
agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (ladybirds
atau "kumbang tutul") yang mengonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan
kerusakan panen tanaman.
Peranan dalam kehidupan
a. Hama tanaman kelapa (kumbang kelapa)
b. Merusak bahan makanan yang disimpan
(tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
Gambar:Kumbang beras
C. Ordo Hymenoptera
Ciri-ciri ordo
Hymenoptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit dan menjilat.
- Larva tidak berkaki.
- Metamorfosisnya sempurna ( holometabola ).
- Segmen terakhir dari abdomennya ( perut ) berubah menjadi penyengat.
Contoh:
- Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
- Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)
- Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung)
- Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
- Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
v
LEBAH
Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang berdarah dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu hawa yang ada disekitarnya.Terdapat di Eropa, Afrika, dan Asia ,klasifikasi lebah madu adalah sebagai berikut :
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Class :Insecta
Ordo :Hymenoptera
Family :Apidae
Genus : Apis
a. Morfologi dan Anatomi
Lebah
Tubuh lebah
madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan
perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal
tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal
yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.
Struktur tubuh (anatomi) lebah mempunyai tiga bagian utama, yaitu:
kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen).
1. Kepala (head)
Kepala merupakan rumah otak yang terdiri dari sekitar
950.000 neuron dan merupakan bagian kecil sajadari kepala.
- Mempunyai dua antena sebagai fungsi sensor.
- Mempunyai lima mata (eyes), terdiri dari 3 mata sederhana (ocelli) dan 2 mata majemuk yang terdiri dari banyak bagian-bagian kecil ommatidia. Setiap mata mejemuk terdiri dari sekitar 150 ommatida yang khusus untuk melihat pola. Itulah sebabnya mata majemuk lebah dapat mendeteksi cahaya terpolarisasi (tidak dapat dilakukan oleh manusia).
- Seperti serangga lainnya, lebah mempunyai bagian mulut komplek yang digunakan untuk makan dan minum. Ukuran dan bagian mulut berbeda-beda setiap spesies lebah, tetapi secara umum terdiri dari rahang (mandibula), lidah (glossa), labrum dan maxillae. Labrum dan maxillae seperti bibir yang mendukung belalai atau tabung untuk mengumpulkan nektar. Bila tidak digunakan, bagian-bagian mulut memanjang dilipat kembali di bawah kepala digunakan untuk mengunyah serbuk sari, memanipulasi lilin, menghadapi serangan penyusup dan lainnya.
2. Dada (thorax)
Mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki yang terhubung
pada dada (thorax). Sayap merupakan bagian sangat tipis dari kerangka
lebah. Sebagian besar spesies memiliki sayap depan lebih besar dibandingkan
dengan sayap belakang. Sisi sayap yang berdampingan antara sayap depan dan
belakang mempunyai pengait yang disebut hamuli, yang berfungsi untuk
mengepakan sayap bersama-sama ketika terbang.
3. Perut (abdomen)
Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi sistem pencernaan, sistem penginderaan, dan sistem reproduksi. Sistem pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah: mulut, osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, colon dan rectum. Sistem penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera pencium, dan indera peraba. Dalam hal sistem reproduksi, organ reproduksi yang berkembang sempurna pada lebah hanya pada lebah jantan dan ratu.
b. Siklus hidup
Lebah ratu memiliki saluran reproduksi betina yang lengkap dan
sebuah kantong sperma. Sengatnya merupakan tempat pengeluaran sel telur
(ovipositor) sekaligus berfungsi sebagai senjata, ketika waktu reproduksi tiba,
seekor lebah ratu yang belum dibuahi akan terbang ke luar sarang menghampiri
para lebah jantan yang sedang menunggu. Lebah-lebah jantan berlomba mengejar si
lebah ratu. Pejantan yang paling cepat dan kuatlah yang menang. Seekor lebah
jantan yang berhasil mendekati lebah ratu akan memasukkan endhophallus-nya dan
berejakulasi mengeluarkan sperma.
Lebah jantan yang telah membuahi akan terjatuh dan mati, sedangkan
endophallus-nya tertinggal di dalam tubuh lebah ratu. Begitu juga lebah jantan
yang kedua, dan seterusnya. Sekitar 90 juta sperma dari banyak lebah jantan
dapat masuk ke saluran telur lebah ratu, dan sekitar 7 juta telur dapat
disimpan dalam suatu kantong yang disebut spermatheca.
Setelah selesai dibuahi, lebah ratu akan kembali ke sarang dan
bertelur. Begitu sibuknya lebah ratu bertelur sampai tak sempat untuk makan
atau terbang. Lima sampai sepuluh lebah pekerja akan menyuapinya makan setiap
kali sang lebah ratu selesai mengeluarkan 20 telur.
Jika lebah ratu tak lagi memproduksi pheromone atau tak bisa
bertelur, satu dari telur yang dihasilkannya akan dipindahkan oleh lebah
pekerja ke suatu sel sarang khusus yang disiapkan untuk menciptakan calon lebah
ratu pengganti. Singkatnya, lebah ratu yang baru akan membunuh lebah ratu lain
atau ibunya sendiri. Mereka bertarung hingga mati agar menjadi satu-satunya
lebah ratu dalam sarang tersebut.
Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna adalah :
Telur – Larva – Pupa – Imago
Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda
dengan dewasa.
Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak
melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan
organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Siklus metamorfosis lebah madu adalah sebagai berikut :
- Ratu menghasilkan telur-telur dan disimpan di dalam sel-sel
- Selanjutnya telur akan berubah menjadi ulat-ulat atau larva
- Larva akan membesar dan berkembang membentuk pupa
- Pupa berubah dan berkembang kepada bentuk seekor lebah
Gambar dibawah ini menunjukkan lebah-lebah pekerja yang
berkumpul di sekeliling ratu.
Larvanya
sangat berbeda dengan lebah dewasa. Pada masa pertumbuhannya, ia mengalami
perubahan-perubahan penting.
Lebah
ratu meletakkan sebutir telur di dalam sebuah lubang kecil yang disebut bilik.
Walaupun semua telurnya tampak sama, sebenarnya ada dua jenis telur. Telur yang
telah dibuahi adalah calon lebah betina dan telur yang tak dibuahi merupakan
calon lebah jantan.
Tiga
hari kemudian telur menetas menjadi larva. la tidak mempunyai sayap atau
kaki dan tampak seperti seekor ulat. Makanannya sangat banyak sehingga tumbuh
dengan cepat. Dalam waktu singkat tubuhnya telah memenuhi ruang biliknya.
Pada
saat ini ia memasuki fase pupa. Lebah pekerja menutup pintu bilik
rapat-rapat. Di dalamnya perubahan yang luar biasa sedang terjadi. Tubuh pupa
mengalami perubahan bentuk sedikit demi sedikit. Sayap dan kakinya mulai
tumbuh. Setelah proses metamorfosis selesai lebah dewasa muncul dari pupa dalam
bentuk yang telah sempurna. Dalam pembentukan sperma (
spermatogenesis ) tidak terjadi meiosis, sebaliknya dalam pembentukan telur,
terjadi meiosis. Sebab itu sel telur lebah madu itu kromosomnya diploid. Tiap
lebah ratu punya dua gonad dan dari dua gonad ini kemudian bersatu sebelum
sampai kelubang genital ( alat produksi ). Perkembangan telur yang dibuahi
terjadi dalam sarang lebah melalui larva dan pupa, jadi terjadi metamorphosis
sempurna ( holometabola ). Lebah termasuk ke dalam ordo hymenoptera yang
memiliki manfaat sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan.
. Lebah jantan yang mempunyai abdomen lebar, sedangkan
lebah betinayang fertile mempunyai abdomen sempit dan panjang, sedang lebah
pekerja / pegawai umumnya mempunyai kantong tepung sari pada kakinya. Selama
hidupnya seekor lebah hanya satu kali kawin dengan lebah jantan, yaitu ketika
penerbangan perkawinan. Pada waktu itu lebah betina menerima spermatozoa
dan disimpan dalam spermatotheca. Dalam organ ini spermatozoa
hidup bertahun-tahun. Telur-telur yang dibuahi menghasilkan lebah pekarja atau
lebah ratu. Calon lebah ratu mendapat royall jelly yaitu bubur untuk
ratu. Lebah jantan berasal dari telur-telur yang tidak dibuahi dan
perkembangannya secara parthenogenesis dan jumlah kromosomnya haploid.
c. Habitat
Habitat terdapat dikawasan sub-tropis dan tropis Asia, seperti
Indonesia, Phillipina, India, Nepal, dan tidak terdapat di luar Asia. Di
Indonesia masih dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan di NTB
maupun NTT. Di pulau Jawa lebah ini sudah jarang ditemukan.
Daftar pustaka
Anonym.2011.”anatomi lebah “.http://dwibeltim.blogspot.com/2011/03/lebah.html
.diakses 20 desember 2011
Anonym..2011.”anatomi lebah “.http://landungpujisantoso.blogspot.com/2011/01/perubahan-bentuk-tubuh-lebah.html.diakses
27 desember 2011
Anonym.2011.”anatomy
lebah “.http://lebah.info/anatomi-lebah.diakses 30 desember 2011
Rusyana ,adun.2011.Zoologi
Invertebrata.Bandung.Alfa Beta
unrtuk mendownload file ini klik DISINI
No comments:
Post a Comment