Tuesday, 19 June 2012

MAKALAH HOLOMETABOLA (METAMORFOSIS SEMPURNA)



KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN
HOLOMETABOLA ll
(METAMORFOSIS SEMPURNA)


 

 
 
Disusun oleh:
Amirul Rosid Al-Farizi
08008049


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012




PENDAHULUAN

Para Endopterygota,  juga dikenal sebagai Holometabola, adalah serangga dari subclass Pterygota yang melalui khas larva , pupa , dan tahap dewasa. Mereka menjalani radikal metamorfosis , dengan larva tahap dewasa dan berbeda jauh dalam struktur dan perilaku. Ini disebut holometabola atau metamorfosis lengkap.
Holometabola merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau faseperkembangbiakan.
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.Serangga yang melakukan holometabolisme melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa. Holometabolisme juga dikenal dengan metamorfosis sempurna. Sementara di dalam pupa, serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva.
System organ pada Holometabolo diantaranya adalah :
      Sistem pernapasan
            Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.


      Sistem pencernaan makanan
            mulut→kerongkongan→lambung depan, lambung otot→lambung kelenjar→usus→anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
       Sistem peredaran darah
            Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.

      Sistem syaraf
            Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :
            a. mata faset (majemuk)
            b. antenac. alat pembuat suara dan alat pendengar
            d. alat yang menimbulkan cahaya
       Sistem ekskresi
            Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
      Sistem reproduksi
            Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis
            Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.


Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1.Neuroptera
2.Lepidoptera
3.Diptera
4.Coleoptera
5.Siphonoptera
6. Hymenopter





PEMBAHASAN

A.    DIPTERA
Ciri-ciri ordo Diptera:
  • Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
  • Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia: telur→ larva→ kepompong→ dewasa.
  • Larva tidak berkaki (apoda) biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Hexapoda

Ordo : Diptera

Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll.
Contohnya:
  • Lalat (Musca domestica)
  • Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
  • Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
v Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak dipermukaan air. :

 LALAT

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) termasuk dalam ordo diphtera yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran dan saat ini diseluruh dunia dapat dijumpai sekitar ± 60.000 – 100.000 spesies lalat .
Klasifikasi :
Kerajaan: Animalia
Filum:
Arthropoda
Upafilum:
Hexapoda
Kelas:
Insecta
Upakelas:
Pterygota
Infrakelas:
Neoptera
Superordo:
Endopterygota
Ordo:
Diptera
Upaordo:
Brachycera
Upaseksi:
Calyptratae
Superfamili:
Hippoboscoidea
Famili: Glossinidae
Genus: Glossina
1.      Morfologi lalat
Kepala lalat relatif besar mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis tengah (holoptik) atau terpisah olah ruang muka (dikhoptik), dan biasanya 3 oceli atau mata sederhana. Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk melekatnya otot-otot kuat untuk terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua) merupakan bagian utama dari toraks dan memikul sayap membran yang besar, protoraks (ruas pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga) menjadi kecil yang menghubungkan toraks dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang beruas-ruas dapat berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang mengeluarkan bahan perekat.


Antena yang dilengkapi dengan alat peraba, terdiri dari serangkaian ruas yang serupa atau tidak serupa, yang jumlah, bentuk dan perangkai bulu-bulunya merupakan sifat khas untuk berbagai genus. Lalat yang lebih primitif mempunyai antena panjang dengan banyak ruas, sedangkan spesies yang lebih berkembang mempunyai antena pendek yang lebih kuat dengan jumlah ruas yang lebih sedikit. Antena terdiri 3-40 segmen tergantung dari kelompoknya.
Berbagai modifikasi bagian mulut dapat digunakan untuk membedakan genus dan spesies. Untuk menembus kulit digunakan mandibula yang berbentuk seerti gergaji dan maxilla seperti kikir. Pada Musca penghisap darah alat pemotong adalah prostoma yang terbentuk khusus pada ujung labella dari labium. Pada spesies bukan penghisap darah, lalat menghisap makanannya dalam bentuk cairan melalui labella.Tipe mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah pada hewan ternak.



Sayap lalat merupakan sayap sejati yang kadang-kadang mempunyai sedikit sisik, tetapi lebih sering seluruhnya membranosa. Pasangan sayap belakang diwakili oleh sepasang batang ramping yang berbungkul disebut halter yang dipakai untuk keseimbangan.

2.      Siklus hidup Lalat.
Perilaku dan perkembangbiakan
Pada siang hari lalat bergerombol atau berkumpul dan berkembang biak di sekitar sumber makanannya. Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya, temperatur, kelembaban. Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35º- 40ºC, kelembaban 90%. Aktifitas terhenti pada temperatur < 15ºC.
Kebanyakan spesies lalat adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang melahirkan larva dalam berbagai stadium perkembangan. Telur atau larva diletakan dalam air, tanah, kotoran, atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk cacing, panjang, tanpa kaki, hidup dalam air atau di darah. Larva ini mengambil makanan dari bahan organik secara rakus menggunakan bagian mulut untuk mengunyah atau telah menyesuaikan diri untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4 kali pergantian kulit, larva menjadi pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan pada waktunya menjadi lalat dewasa (imago). Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak dengan bertelur, berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam .Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak. Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–35 º C, Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter, Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.

 

3.Habitat

Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah seperti sampah basah, kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif (dikandang).

a.Kotoran Hewan

Tempat perindukan lalat rumah yang paling utama adalah pada kotoran hewan yang lembab dan masih baru (normal nya lebih kurang satu minggu).

b. Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan

Disamping lalat suka hinggap juga berkembang baik pada sampah, sisa makanan, buahbuahan yang ada didalam rumah maupun dipasar.

c. Kotoran Organik

Kotoran organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia. Sampah dan makanan ikan adalah merupakan tempat yang cocok untuk berkembang biaknya lalat.

d. Air Kotor

Lalat Rumah berkembang biak pada pemukaan air kotor yang terbuka.

4. Ekologi Lalat Dewasa

Dengan memahami ekologi lalat kita dapat menjelaskan peranan lalat sebagai karier penyakit dan dapat pula membantu kita dalam perencanaan pengawasan. Lalat dewasa aktif pada siang hari dan selalu berkelompok. Pada malam hari biasanya istirahat walaupun mereka dapat beradaptasi dengan cahaya lampu yang lebih terang.Pada Waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan tinja yang membentuk titik hitam. Tanda-tanda ini merupakan hal yang penting untuk mengenal tempat lalat istirahat. Pada siang hari lalat tidak makan tetapi beristirahat di lantai dinding, langit-langit, rumputrumput dan tempat yang sejuk. Juga menyukai tempat yang berdekatan dengan makanan dan tempat berbiaknya, serta terlindung dari angin dan matahari yang terik. Didalam rumah, lalat istirahat pada pinggiran tempat makanan, kawat listik dan tidak aktif pada malam hari. Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian tidak lebih dari 5 (lima) meter.
 Fluktuasi Jumlah lalat
Lalat merupakan serangga yang bersifat fototropik yaitu menyukai cahaya. Pada malam hari tidak aktif, namun dapat aktif dengan adanya sinar buatan. Efek sinar pada lalat tergantung sepenuhnya pada temperatur dan kelembaban jumlah lalat akan meningkat jumlahnya pada temperatur 20 º C – 25 º C dan akan berkurang jumlahnya pada temperatur < 10 º C atau > 49 º C serta kelembaban yang optimum 90 %.

4 . POLA PENYEBARAN LALAT
                       
1. Pola Distribusi

Kepadatan lalat di suatu daerah, sangat dipengaruhi oleh: tempat perindukan, cahaya matahari, temperatur dan kelembaban. Kepadatan lalat akan tinggi jika temperatur antara 20-25 C. Populasi menurun apabila temperatur > 450C dan < 100C. Pada temperatur yang sangat rendah, lalat tetap hidup dalam kondisi dorman pada stadium dewasa atau pupa. Kebiasaan & distribusi lalat pada Siang hari akan berada di sekitar tempat makan & tempat perindukan di mana juga terjadi perkawinan & istirahat. Penyebaran dipengaruhi oleh reaksinya terhadap cahaya, temperatur, kelembaban, textur dan warna permukaan yang disenangi untuk istirahat. Aktivitas lalat: bertelur, berkawin, makan dan terbang, terhenti pada temperature di bawah 15oC. Lalat umumnya aktif pada kelembaban udara yang rendah. Pada temperatur di atas 20oC lalat akan berada di luar rumah, di tempat yang ternaung dekat dengan udara bebas. Pada waktu tidak makan lalat akan istirahat pada permukaan horisontal atau pada kabel yang membentang atau tempat-tempat yang vertikal dan pada atap di dalam rumah khususnya malam har.
Tergantung pada musim dan temperatur: Lalat dewasa hidup 2-4 minggu pada musim panas dan lebih lama pada musim dingin yaitu bisa mencapai 3 bulan, mereka paling aktif pada suhu 32,50C dan akan mati pada suhu 450C. Lalat melampaui musim dingin (over wintering) sebagai lalat dewasa, dan berkembang biak di tempat-tempat yang relatif terlindung seperti kandang ternak dan gudang-gudang. Pada stadium telur biasanya tidak tahan terhadap suhu yang ekstrim dan akan mati bila berada dibawah 50C dan di atas 400C. Lamanya tahap instar larva sangat tergantung pada suhu dan kelembaban lingkungan.Pada suhu -20C larva dapat bertahan beberapa hari , di bawah suhu 100C larva tidak dapat berkembang menjadi pupa.








Klasifikasi golongan lalat
a)      Famili Psychodidae
Genus Phlebotomus (lalat pasir)
Morfologi dan lingkaran hidup:
 Mempunyai bentuk badan yang langsing, bengkok, berwarna kuning tua, ukuran badan 2-3mm, badan dan sayap berbulu lebat, pada posisi resting berdiri tegak menyerupai huruf V.
 Mempunyai antena satu pasang yang berbulu lebat dan masing-masing antena terdapat 16 segmen.
 Bagian mulut mempunyai alat berupa pisau, fungsinya untuk memotong.
 Fase telur 6-12 hari, fase larva 25-35 hari, fase pupa 6-14 hari. Telur sampai dewasa memerlukan waktu 5-9 minggu.
 Tempat perindukannya pada celah-celah yang gelap, lembab, dan dekat sampah yang mengandung nitrogen
Genus Phlebotomus merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh penyakit : Kalazar, Oriental sore, Pappataci fever, Verruga peruana, dan penyebarannya di daerah China, India, Amerika, daerah tropis dan subtropis.
b)      Famili Cerathopogonidae
Genus Culicoides (Midges, Biting Midges)
Morfologi dan lingkaran hidup:
 Bentuk badan kecil 1-1,5mm dan berwarna tengguli atau hitam.
 Thorax sedikit bongkok dan menonjol ke atas kepala.
 Sayap agak sempit, tanpa sisik tetapi banyak rambut dan terletak datar di atas tubuh bila dalam keadaan istirahat.
 Tempat perindukannya di rawa-rawa, dalam air tawar, air payau, dan daerah hutan.
 Mulut mempunyai alat seperti pisau dan berfungsi untuk memotong.
 Fase telur 2-3 hari, larva 1-12 hari, pupa 3-5 hari
Genus Culicoides (Biting Midges) merupakan vektor penyakit Acanthochoilonemiasis dan daerah penyebarannya yaitu Afrika dan Amerika Latin.
c)      Famili Simulidae
Genus Simulium (Lalat Hitam)
Morfologi dan lingkaran hidup:
 Badan kecil 2-3mm, punggung bongkok, kaki pendek, mata majemuk yang jelas, antena pendek dan polos.
 Sayap lebar, tanpa sisik atau rambut.
 Proboscis pendek mempunyai alat seperti pisau yang berfungsi untuk memotong.
 Badan terdapat garis-garis yang berwarna emas atau perak.
 Tempat perindukannya di sungai dengan aliran yang cukup deras yang terdapat di daerah pegunungan.
 Fase telur 3-5 hari, larva 12-13 hari, pupa 2-3 hari.
 Telur diletakan dalam kelompok 300-500 butir.
Genus Simulium merupakan vektor penyakit Onchocerciasis dan daerah penyebarannya di Afrika, Meksiko, dan Amerika.

d)     Famili Muscidae (Lalat rumah, lalat lapangan)
Genus Musca (House flies)
Morfologi dan lingkaran hidup:
 Badan berukuran 5,5 - 7,5 mm, berwarna abu-abu atau hitam.
 Punggung thorax terdapat empat garis hitam.
 Mulutnya bertipe penghisap. Makanan yang padat dicairkan terlebih dahulu dengan memuntahkan isi perutnya yang mengandung enzim.
Musca domestica merupakan vektor penyakit secara mekanik yaitu Cholera, Amoebik dysentri, Baccilari dysentri, Ascariasis, Typhoid fever, Yaws, Poliomilitis, dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.
Genus Hippelates (Eye flies)
Genus ini merupakan vektor penyakit Conjungtivitis, Yaws, dan daerah penyebarannya di daerah tropik.
e)      Famili Tabanidae
Genus Tabanus dan genus Chrysops
Morfologi dan lingkaran hidup:
 Bentuk badannya lebih besar daripada famili-famili lain dan mempunyai ukuran 10-25mm.
 Antena terdiri dari tiga segmen, dan segmen yang terakhir disebut Flagellum (yang masih mempunyai segmen-segmen lagi).
 Kedua genus tersebut yang betina menghisap darah pada siang hari dan telurnya berbentuk oval, diletakkan berkelompok 100-1000 butir pada tumbuh-tumbuhan air dan batu.
 Fase telur 2-3 hari, larva 1-3 minggu
 Setelah dewasa langsung mengadakan copulasi (keluar dari pupa)
Genus Tabanus (Lalat Kuda)
 Antena lebih pendek daripada kepala
 Cutting lapping ada (kerat hisap)
 Sayap membentuk huruf “V” dan homogen.
Genus Chrysops (lalat rusa)
 Antena lebih panjang daripada kepala.
 Cutting lapping ada (kerat hisap)
 Sayap membentuk huruf “V” dan tidak homogen.
Kedua genus ini bertindak sebagai vektor penyakit : Anthrax, Tularemiasis, Loasis dan Surra disease. Penyebarannya didaerah Eropa, Amerika dan Jepang.
f)       Famili Gasterophilidae
Genus Gasterophilus
Morfologi :
 Lalat dewasa berwarna coklat dan berambut, sepintas menyerupai lebah madu tetapi tidak mempunyai sengat.
 Probocis mengecil
 Ukuran dewasa 18 mm dan mempunyai pita berwarna gelap transversal yang tidak teratur pada tiap-tiap sayap.
 Lalat dewasa meletakkan telurnya pada rambut kuda, kebanyakan selama pertengahan pertama musim panas.
Spesies G. intestinalis, G. nasalis, G. haemorrhoidalis.
Bertindak sebagai vektor penyakit myasis asspesifik pada ternak kuda dan creeping cutaneus myasis pada manusia.
g)      Famili Cuterebridae
Morfologi:
 Mempunyai probocis yang sangat kecil atau tinggal sisanya.
 Kait-kait mulut larva berkembang baik.
Spesies Dermatobia hominis merupakan vektor penyakit myasis dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.

h)      Famili Glossinidae
Genus glosinna: spesies G.palpalis, G.morsitans
Morfologi dan siklus hidup:
 Mempunyai badan yang berukuran sebedar lalat rumah (6-13 mm) dan berwarna coklat. Baik yang jantan maupun yang betina mengisap darah, terutama pada siang hari.
 Genus ini termasuk golongan hewan yang vivipar (melahirkan larva).
 Mempunyai mulut piercing dan sucking.
 Dapat dibedakan berdasarkan sikap sayap pada waktu istirahat yang saling menutupi seperti gunting.
 Probocis yang horizontal, langsing dengan pangkalnya yang membulat.
 Duri-duri lengkung yang bercabang pada arista antena yang terdiri dari 3 ruas.
G.palpalis
 Lalat yang berwarna tengguli kehitam-hitaman dengan gambaran pucat pada bagian lateral abdomen.
 Tempat perindukannya di sungai-sungai, danau yang banyak tumbuhannya.
 Bertindak sebagai vektor penular penyakit: sleeping sickness (Trypanosoma gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika barat dan Kongo.
G.morsitans
 Lalat berwarna kelabu, dengan garis lebar transversal pada abdomen ruas ketiga sampai keenam yang berwarna kuning jingga.
 Bagian mulut dari tipe labium tusuk dengan seluruh probocis masuk kedalam luka.
 Tempat perindukannya di daerah savana
 Sebagai vektor penyakit: sleeping sickness (T.gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika timur.



B.     Coleoptera
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
  • Mempunyai dua pasang sayap.
  • Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut menggigit.
Contoh:         
  • Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
  • Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
  • Kumbang beras (Calandra oryzae)


v  KUMBANG
Kerajaan: Animalia
Filum:
Arthropoda
Kelas:
Insecta
Upakelas:
Pterygota
Infrakelas:
Neoptera
Superordo:
Endopterygota
Ordo: Coleoptera

1)      Morfologi tubuh
·         Ukuran panjang semua jenis kumbang berukuran kurang dari ¼ inci (0.635 cm),
·         Berbentuk  oval atau bulat,
·         Mempunyai 6 buah kaki yang pendek. 
·         Berwarna sangat cerah, seperti merah atau oranye, dan kadang mempunyai pola disayapnya, seperti misalnya bintik-bintik hitam. Warna dan polanya diperkirakan untuk memperingatkan pemangsa akan rasa yang tidak enak dan racun yang dimilikinya. Kadang kumbang koksi ada juga yang tidak mempunyai pola sama sekali dengan warna sayap kuning, coklat atau hitam.
·         Bagian tubuh terdiri dari8 bagian tubuh kumbang yaitu  kepala (head), antena (antenna), mata (eyes), pronotum, dada (thorax), sayap depan atau elitra (elytra), sayap belakang (wings), dan kaki (legs).

2)      Bagian tubuh
·         Kepala (Head)
Kepala kumbang koksi bulat dan tipis dimana terdapat mulut, mata dan antena.
·         Antena (Antenna)
Antena adalah alat bantu kumbang koksi untuk mencium dan merasakan keadaan di sekitarnya. Kumbang koksi tidak bisa melihat sebaik mereka mencium dan merasakan. Dengan mencium dan merasakan itulah mereka dapat menemukan serangga kecil makanannya.
·         Mata (Eyes)
Kumbang koksi memiliki sepasang mata tetapi tidak dapat dipakai untuk melihat dengan baik. Kumbang koksi hanya dapat melihat perbedaan antara gelap dan terang saja, seperti halnya pada foto hitam putih, tetapi mereka tidak dapat melihat warna sama sekali.
·         Pronotum 
Pronotum adalah bagian yang berada tepat dibelakang kepala datar kumbang koksi yang membuat kepalanya terlihat bulat. Pronotum sebenarnya melindungi kepala kumbang koksi dan membantu untuk menyembunyikannya. Kadang terdapat bintik juga pada pronotum.
·         Dada dan Perut (Thorax and Abdomen)
Dada dan perut merupakan bagian tubuh tempat dimana kaki dan sayap melekat, dan tempat dimana sistem pencernaan, organ reproduksi, dan jelly yang lengket dan beracun berada.
·         Sayap depan atau elitra (Elytra)
Sayap kumbang koksi tersembuyi dibawah sayap elitra-nya. Sayap elitra ini adalah penutup keras yang melindungi sayap dan juga dirinya dari pemangsa. Sayap ini juga merupakan tempat dimana kumbang koksi menampilkan warna dan polanya untuk memberi peringatan kepada pemangsanya.
·         Sayap belakang (Wings)
Sayap ini merupakan alat yang membantu kumbang koksi untuk terbang. Sayap belakang ini berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan (elitra) jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Saat terbang, kumbang koksi terlihat seperti tidak memiliki arah terbang yang baik. Mereka terbang dengan kikuk.
·         Kaki (Legs)
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kumbang koksi dapat berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit. Kaki pendek kumbang koksi selain membantunya untuk berjalan, juga membantunya untuk mencium. Dan ketika ada pemangsa yang menangkapnya, jelly yang berasa tidak enak dan beracun akan mengalir keluar dari kaki-kakinya yang kadang dapat menyelamatkan hidupnya.
3)      Siklus Hidup
Telur berbentuk lonjong agak lengkung seperti pisang, berwarna kuning terang, berukuran panjang antara 0,2 - 0,3 mm. Telur biasanya diletakkan di permukaan bawah daun, pada daun teratas (pucuk). Serangga betina lebih menyukai daun yang telah terinfeksi virus mosaik kuning sebagai tempat untuk meletakkan telurnya daripada daun sehat. Rata-rata banyaknya telur yang diletakkan pada daun yang terserang virus adalah 77 butir, sedangkan pada daun sehat hanya 14 butir. Lama stadium telur rata-rata 5,8 hari.

Nimfa terdiri atas tiga instar. Instar ke - 1 berbentuk bulat telur dan pipih, berwarna kuning kehijauan, dan bertungkai yang berfungsi untuk merangkak. Nimfa instar ke - 2 dan ke - 3 tidak bertungkai, dan selama masa pertumbuhannya hanya melekat pada daun. Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari.

Imago atau serangga dewasa tubuhnya berukuran kecil antara (1 - 1,5 mm), berwarna putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan bila tanaman tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih.


      
 
4)      .Habitat
Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan pada tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (ladybirds atau "kumbang tutul") yang mengonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.
Peranan dalam kehidupan
a. Hama tanaman kelapa (kumbang kelapa)
b. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
 
Gambar:Kumbang beras

C.    Ordo Hymenoptera
Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
  • Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
  • Tipe mulut menggigit dan menjilat.
  • Larva tidak berkaki.
  • Metamorfosisnya sempurna ( holometabola ).
  • Segmen terakhir dari abdomennya ( perut ) berubah menjadi penyengat.
Contoh:
  • Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
  • Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)
  • Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung)
  • Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
  • Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
v  LEBAH
 
Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang berdarah dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu hawa yang ada disekitarnya.Terdapat di Eropa, Afrika, dan Asia ,klasifikasi lebah madu adalah sebagai berikut :
Kingdom          :Animalia
Phylum             :Arthropoda
Class                 :Insecta
Ordo                 :Hymenoptera
Family               :Apidae
Genus               : Apis


a.      Morfologi dan Anatomi Lebah
Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.
 
Struktur tubuh (anatomi) lebah mempunyai tiga bagian utama, yaitu: kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen).
1.     Kepala (head)
Kepala merupakan rumah otak yang terdiri dari sekitar 950.000 neuron dan merupakan bagian kecil sajadari kepala.
  • Mempunyai dua antena sebagai fungsi sensor.
  • Mempunyai lima mata (eyes), terdiri dari 3 mata sederhana (ocelli) dan 2 mata majemuk yang terdiri dari banyak bagian-bagian kecil ommatidia. Setiap mata mejemuk terdiri dari sekitar 150 ommatida yang khusus untuk melihat pola. Itulah sebabnya mata majemuk lebah dapat mendeteksi cahaya terpolarisasi (tidak dapat dilakukan oleh manusia).
  • Seperti serangga lainnya, lebah mempunyai bagian mulut komplek yang digunakan untuk makan dan minum. Ukuran dan bagian mulut berbeda-beda setiap spesies lebah, tetapi secara umum terdiri dari rahang (mandibula), lidah (glossa), labrum dan maxillae. Labrum dan maxillae seperti bibir yang mendukung belalai atau tabung untuk mengumpulkan nektar. Bila tidak digunakan, bagian-bagian mulut memanjang dilipat kembali di bawah kepala digunakan untuk mengunyah serbuk sari, memanipulasi lilin, menghadapi serangan penyusup dan lainnya.
2.     Dada (thorax)
Mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki yang terhubung pada dada (thorax). Sayap merupakan bagian sangat tipis dari kerangka lebah. Sebagian besar spesies memiliki sayap depan lebih besar dibandingkan dengan sayap belakang. Sisi sayap yang berdampingan antara sayap depan dan belakang mempunyai pengait yang disebut hamuli, yang berfungsi untuk mengepakan sayap bersama-sama ketika terbang.
3.     Perut (abdomen)

Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi sistem pencernaan, sistem penginderaan, dan sistem reproduksi. Sistem pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah: mulut, osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, colon dan rectum. Sistem penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera pencium, dan indera peraba. Dalam hal sistem reproduksi, organ reproduksi yang berkembang sempurna pada lebah hanya pada lebah jantan dan ratu.

b.      Siklus hidup
Lebah ratu memiliki saluran reproduksi betina yang lengkap dan sebuah kantong sperma. Sengatnya merupakan tempat pengeluaran sel telur (ovipositor) sekaligus berfungsi sebagai senjata, ketika waktu reproduksi tiba, seekor lebah ratu yang belum dibuahi akan terbang ke luar sarang menghampiri para lebah jantan yang sedang menunggu. Lebah-lebah jantan berlomba mengejar si lebah ratu. Pejantan yang paling cepat dan kuatlah yang menang. Seekor lebah jantan yang berhasil mendekati lebah ratu akan memasukkan endhophallus-nya dan berejakulasi mengeluarkan sperma.
Lebah jantan yang telah membuahi akan terjatuh dan mati, sedangkan endophallus-nya tertinggal di dalam tubuh lebah ratu. Begitu juga lebah jantan yang kedua, dan seterusnya. Sekitar 90 juta sperma dari banyak lebah jantan dapat masuk ke saluran telur lebah ratu, dan sekitar 7 juta telur dapat disimpan dalam suatu kantong yang disebut spermatheca.
Setelah selesai dibuahi, lebah ratu akan kembali ke sarang dan bertelur. Begitu sibuknya lebah ratu bertelur sampai tak sempat untuk makan atau terbang. Lima sampai sepuluh lebah pekerja akan menyuapinya makan setiap kali sang lebah ratu selesai mengeluarkan 20 telur.
Jika lebah ratu tak lagi memproduksi pheromone atau tak bisa bertelur, satu dari telur yang dihasilkannya akan dipindahkan oleh lebah pekerja ke suatu sel sarang khusus yang disiapkan untuk menciptakan calon lebah ratu pengganti. Singkatnya, lebah ratu yang baru akan membunuh lebah ratu lain atau ibunya sendiri. Mereka bertarung hingga mati agar menjadi satu-satunya lebah ratu dalam sarang tersebut.

Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah :
Telur – Larva – Pupa – Imago
Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa.
Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Siklus metamorfosis lebah madu adalah sebagai berikut :
  1. Ratu menghasilkan telur-telur dan disimpan di dalam sel-sel
  2. Selanjutnya telur akan berubah menjadi ulat-ulat atau larva
  3. Larva akan membesar dan berkembang membentuk pupa
  4. Pupa berubah dan  berkembang kepada bentuk seekor lebah

Gambar dibawah ini menunjukkan lebah-lebah pekerja yang berkumpul di sekeliling ratu.



Larvanya sangat berbeda dengan lebah dewasa. Pada masa pertumbuhannya, ia mengalami perubahan-perubahan penting. 

Lebah ratu meletakkan sebutir telur di dalam sebuah lubang kecil yang disebut bilik. Walaupun semua telurnya tampak sama, sebenarnya ada dua jenis telur. Telur yang telah dibuahi adalah calon lebah betina dan telur yang tak dibuahi merupakan calon lebah jantan. 

Tiga hari kemudian telur menetas menjadi larva. la tidak mempunyai sayap atau kaki dan tampak seperti seekor ulat. Makanannya sangat banyak sehingga tumbuh dengan cepat. Dalam waktu singkat tubuhnya telah memenuhi ruang biliknya. 

Pada saat ini ia memasuki fase pupa. Lebah pekerja menutup pintu bilik rapat-rapat. Di dalamnya perubahan yang luar biasa sedang terjadi. Tubuh pupa mengalami perubahan bentuk sedikit demi sedikit. Sayap dan kakinya mulai tumbuh. Setelah proses metamorfosis selesai lebah dewasa muncul dari pupa dalam bentuk yang telah sempurna. Dalam pembentukan sperma ( spermatogenesis ) tidak terjadi meiosis, sebaliknya dalam pembentukan telur, terjadi meiosis. Sebab itu sel telur lebah madu itu kromosomnya diploid. Tiap lebah ratu punya dua gonad dan dari dua gonad ini kemudian bersatu sebelum sampai kelubang genital ( alat produksi ). Perkembangan telur yang dibuahi terjadi dalam sarang lebah melalui larva dan pupa, jadi terjadi metamorphosis sempurna ( holometabola ). Lebah termasuk ke dalam ordo hymenoptera yang memiliki manfaat sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan.
. Lebah jantan yang mempunyai abdomen lebar, sedangkan lebah betinayang fertile mempunyai abdomen sempit dan panjang, sedang lebah pekerja / pegawai umumnya mempunyai kantong tepung sari pada kakinya. Selama hidupnya seekor lebah hanya satu kali kawin dengan lebah jantan, yaitu ketika penerbangan perkawinan. Pada waktu itu lebah betina menerima spermatozoa dan disimpan dalam spermatotheca. Dalam organ ini spermatozoa hidup bertahun-tahun. Telur-telur yang dibuahi menghasilkan lebah pekarja atau lebah ratu. Calon lebah ratu mendapat royall jelly yaitu bubur untuk ratu. Lebah jantan berasal dari telur-telur yang tidak dibuahi dan perkembangannya secara parthenogenesis dan jumlah kromosomnya haploid.

c.       Habitat
Habitat terdapat  dikawasan sub-tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Phillipina, India, Nepal, dan tidak terdapat di luar Asia. Di Indonesia masih dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan di NTB maupun NTT. Di pulau Jawa lebah ini sudah jarang ditemukan.

           













Daftar pustaka

Anonym.2011.”anatomi lebah “.http://dwibeltim.blogspot.com/2011/03/lebah.html .diakses 20 desember 2011
Anonym..2011.”anatomi lebah “.http://landungpujisantoso.blogspot.com/2011/01/perubahan-bentuk-tubuh-lebah.html.diakses 27 desember 2011
Anonym.2011.”anatomy lebah “.http://lebah.info/anatomi-lebah.diakses 30 desember 2011

Rusyana ,adun.2011.Zoologi Invertebrata.Bandung.Alfa Beta

 unrtuk mendownload file ini klik DISINI

No comments:

Post a Comment