I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tempe
mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa
khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses
penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar
kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, mencegah anemia, menghambat penuaan,
serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk
membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses
pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus
Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus,
dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping
biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi
tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai
sembilan kali lipat.
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas
mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya
fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat
dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.
proses
fermentasi memperbanyak jumlah mikroba dan menggiatkan metabolismenya di dalam
makanan. Tetapi jenis mikroba yang digunakan sangat terbatas yaitu
disesuaikan dengan hasil akhir yang dikehendaki.
Beberapa
contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe yang dibuat dari kedelai Pada proses
pembuatan tempe, fermentasi berlangsung secara aerobik dan non
alkoholik. Mikroorganisme yang berperan adalah kapang (jamur), yaitu
Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus
arrhizus.
B.
Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan agar
pratikan mampu menganalisis dan memahami prinsip fermentasi yang terjadi pada
kedelai hingga menjadi tempe.
C.
Manfaat Percobaan
Dengan
pengolahan kedelai menjadi tempe pastinya dapat meningkatkan sumber protein
yang penting bagi tubuh kita.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian Fermentasi
Fermentasi
bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti
bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan
memberikan hasil yang dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab
penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba fermentasi mendatangkan hasil
akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan menghasilkan asam laktat, khamir
menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan tempe (Muchtadi; 1989).
Kadang-kadang tidak digunakan kultur murni untuk fermentasi sebagai laru
(starter). Misalnya pada pembuatan tempe atau oncom digunakan hancuran
tempe dan oncom yang sudah jadi (Winarno, dkk; 1984).
B. Mikroorganisme pada Fermentasi
Tempe adalah
sumber protein yang penting bagi pola makanan di Indonesia, terbuat dari
kedelai. Pembuatan tempe dilakukan sebagai berikut : kedelai kering
dicuci, direndam semalam pada suhu 250C esok paginya kulit
dikeluarkan dan air rendam dibuang. Kedelai lalu dimasak selama 30
menit. Sesudah itu didinginkan, ditaburkan dengan spora Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae,
ditaruh dalam panci yang dangkal dan didiamkan pada suhu 300C selama 20 - 24 jam. Dalam waktu itu kedelai
terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur. Sekarang tempe siap
untuk dikosumsi. (Wirakartakusumah, dkk; 1992).
III. BAHAN
DAN METODE PERCOBAAN
A.
Tempat dan Waktu Percobaan
- Tempat
Laboratorium Biologi
Unuversitas Ahmad Dahlan
- Waktu
Percobaan
Kamis, maret 2012
Pukul 09.00 WIB
B.
Bahan dan Alat Percobaan
- Bahan:
Biji kedelai dan ragi Tempe
- Alat:
Panci, kompor gas, tampah,
tapisan, sendok nasi, ember, pembungkus, jarum, serbet.
C.
Cara Kerja
1. kedelai direndam dengan air bersih selama satu hari satu malam.
2.
Setelah
direndam sehari semalam dalam air rendaman, lalu kulit ari kedelai dibuang
dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah.
3.
Kedelai yang
telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru dan bersih selama ± 30 menit sampai titik didih tercapai. Kemudian rebusan kedelai
ditiriskan pada tampah yang beralaskan koran, lalu didinginkan.
4.
Setelah rebusan
kedelai dingin, taburkan bibit tempe sebanyak 0,5 gr pada
0,5 kg kedelai secara merata dengan alat
pengaduk.
5.
Kedelai yang
sudah dicampur bibit tempe, dibungkus dengan plastik yang sudah ditusuk-tusuk
dengan jarum. Setelah itu disimpan selama
dua hari.
6. Pengamatan dilakukan selama dua hari berturut-turut guna melihat proses
berlangsungnya fermentasi.
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Pengamatan yang
dilakukan pratikan pada dua hari berturut-turut setelah pengolahan kedelai
hingga menjadi tempe adalah sebagai berikut:
-
Pengamatan I
Kedelai yang terbungkus masih
dalam keadaan panas dan mengembun.
-
Pengamatan II
Jamur merata, tekstur rata dan bau tempe.
B.
Pembahasan
Pada pengamatan
I keadaan bungkus kedelai dipenuhi uap air akibat panas yang masih
ditimbulkan oleh proses fermentasi jamur belum merata (masih terlihat
padatan/biji kedelai).
Pada pengamatan
II masih ada biji kedelai yang terlihat akan tetapi keadaan kedelai
telah terbungkus sempurna oleh jamur, karena padatan kedelai menempel pada
pembungkusnya maka padatan kedelai tersebut terlihat membentuk tekstur yang
rata sesuai bentuk pembungkusnya dan pastinya tercium bau yang khas dari
bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe.
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari hasil fermentasi jenis bahan
utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba yang aktif dan kondisi di
sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba tersebut,
dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kedelai hingga menjadi tempe
sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi,T.R. 1989. Teknologi
Proses Pengolahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB Bogor.
Setiadi. 2002. Kepekaan
Terhadap Pengolahan Pangan. Pusat Dinamika Pembangunan UNPAD, Bandung.
Winarno,F.G, dkk. 1984. Pengantar
Teknologi Pangan. PT Gramedia, Jakarta.
Wirakartakusumah,
dkk. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB Bogor.
u untuk lebih lengkap na download DISINI aja
jgn lupa coment2 na
hhehehe
matur thankyu
Terimakasih atas ilmunya yg bermanfaat
ReplyDelete
ReplyDelete365SBOBET Situs Agen Sbobet, Agen Bola Terpercaya di Indonesia
365sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.
365Sbobet
agen sbobet
Agen Sbobet Online
Agen Sbobet Terpercaya
Agen Sbobet Indonesia
Agen Sbobet Asia
Agen Sbobet Resmi
Agen Sbobet Mobile
Daftar Agen Sbobet
Situs Agen Sbobet
Website Agen Sbobet
Link ALternatif Agen Sbobet
Bonus Agen Sbobet
Sbobet
Sbobet Online
Sbobet Terpercaya
Sbobet Indonesia
Sbobet Asia
Sbobet Resmi
Sbobet Mobile
Daftar Sbobet
Situs Sbobet
Website Sbobet
Link ALternatif Sbobet
Bonus SbobetAgen Bola
Agen Bola Online
Agen Bola Terpercaya
Agen Bola Indonesia
Agen Bola Asia,
Agen Bola Resmi
Agen Bola Mobile
Daftar Agen Bola
Situs Agen Bola
Website Agen Bola
Link ALternatif Agen Bola
Bonus Agen Bola
Agen Slot
Main Slot
Situs Sbobet
Situs Slot
Slot
Slot Online
Slot Terbaik
Website Slot
Kami CV. Bahagia Sukses Makmur menerima jasa pembuatan huruf timbul untuk seluruh wilayah di Indonesia
ReplyDeleteHuruf Timbul merupakan salah satu media periklanan yang paling efektif, yang dapat mendeskripsikan citra perusahaan.
Huruf timbul biasanya terbuat dari bahan Acrylic, Galvanil, Stainless, dan Kuningan. Bahan Acrylic dapat dikombinasikan dengan bahan Galvanil maupun Stainless, dapat juga ditambahkan Lampu LED.
Telp / Wa : 0819 9600 0567 / 0811 1252 0809
Office : Jl. Cendana Raya No.15 A Bencongan Indah Karawaci Tangerang
Email : hurudtimbultgr@gmail.com
https://huruftimbultangerang22.blogspot.com/
https://totemjakarta12.blogspot.com/
#huruftimbultangerang
#huruftimbuljakarta
#huruftimbulbandung
#huruftimbulbekasi
#huruftimbulbogor
#huruftimbuldepok
#huruftimbulmurah
#jasapembuatanhuruftimbul
#jasapembuatanhuruftimbulbekasi
#jasapembuatanhuruftimbulbogor