TUGAS KKH I
CRINOIDEA, OPHIUROIDEA DAN STELLEROIDEA
Disusun Oleh:
Amirul Rosyid (08008049)
Dosen Pengampu:
Drs. Trijoko, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERASITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Semua anggota phylum Echinodermata hidup di laut,
dengan karakteristik susunan radial dari bagian-bagian tubuh, memiliki skeleton
yang tersusun atas CaCO3 yang terdapat pada bagian laminae atau
specula. Pada daratan badan terdapat tubercula atau spinae, mempunyai system
ambulacale sebagai alat gerak. Epidermis dari phylum ini biasanya berbulu getar
dan berisi sel-sel kelenjar dan sel-sel indera. Osikula (ossicle) merupakan
kerangka berupa lempeng-lempeng kapur dalam dinding tubuh. Osikula-osikula
tertentu biasanya membentuk duri. Memiliki pediselari (pedicellaria) yakni
pinset yang sangat kecil. Secara anatomi phylum Echinodermata badan memiliki
bentuk seperti bintang yang terdiri atas satu discus centralis yang dikelilingi
oleh lima radii bersifat simetri radial. Hewan ini bercelom besar yang terjadi
dari penonjolan archenteron pada waktu embrio.
Secara fisiologinya, sistem digesti pada phylum
Echinodermata sudah lengkap, walaupun anus mungkin tidak berfungsi. Bergerak
lambat dengan telapak tabung. Gerakannya diatur oleh sistem tekanan
hidrostatis, yang disebut sistem vaskular air. Sistem saraf terdiri dari cincin
oral dan dan tali-tali saraf radier. Disini juga terdapat sistem hemae (darah )
yang terdiri dari sebuah bejana sirkular dan 5 satuan radier. Namun, cairan
dalam bejana dan saluran tersebut tidak mengalir. Pada echinodermata tidak terdapat sistem respirasi
dan sistem ekskresi secara khusus. Fungsi ekskresi dilakukan ileh proyeksi-proyeksi (penonjolan- penonjolan ) kulit yang disebut brank atau papula yang terdapat diantara papan-papan kapur pada kulit. Kelamin
terpisah, jantan dan betina, dan fertilisasi terjadi dalam air. Larva yang
terbentuk bersimetri bilateral dan berenang, kelak menjadi hewan dewasa yang
bersimetri radial.
Anggota phylum Echinodermata terbagi atas dua
subphylum yaitu Eleutherozoa dengan kelas Asteroidea (Stelleroidea), Echinodea,
Ophiuroidea, dan Holothuroidea. Kelas yang kedua yaitu Pelmatozoa dengan anggota
kelas Crinoidea. Pada makalah ini hanya akan dibahas 3 kelas yaitu Crinoidea, Ophiuroidea, dan Stelleroidea.
BAB II
ISI
A. Kelas Crinoidea
Kelompok hewan Crinoidea ini dinamakan lili
laut atau bintang bulu. Ukuran hewannya tidak lebih dari 40 cm dan memiliki
warna yang mencolok. Crinoidea itu sendiri berasal dari kata krion yang berarti
bunga bakung, hal ini ditandai dengan bentuk cakram sentralnya seperti mangkuk
dengan mulut yang terletak di dasar atau bawah yang merupakan cirri khas dari
Crinoide. Berikut ini merupakan karakterisik lain dari kelompok hewan Crinoidea
antara lain:
1.
Badan terdiri atas calyk dan
lima radii:
2.
Dinding calyk disebelah aboral
disebut theca dan mengandung lamina centralis, ossicula infrabasalia, ossicula
basalia dan ossicula radialia; pada yang tidak bertangkai lamina centralis dan
ossicula infrabasalia menjadi discuss centralis dan ossicula basalia bersatu
menjadi rosette
3.
Dinding disebelah oral disebut
tegmen dan hanya mengandung spicula
4.
Tidak ada spinae dan
pedicellariae
5.
Skeleton di dalam radii disebut
ossicula brachialia
6.
Tiap radius bercabang dua; tiap
cabang memberi cabang-cabang yang disebut pinnulae;
7.
Ada sulcus ambulacralis pada
dataran oral radii;
8.
Podia tidak mempunyai batil
penghisap dan ampulla;
9.
Tidak ada canalis madreporicus;
ia digantii oleh diverticula yang terdapat pada canalis circumoralis dan
bermuara kedalam celom;
10.
Tidak ada madreporit; ia
diganti oleh pori di dalam tegmen;
11.
Anus terdapat pada dataran
oral, ditepi, interradial, pada suatu papilla;
12.
Gonades terdapat didalam
pinnulae;
13.
Pada mereka yang dapat bergerak
bebas di radii, pada dataran aboral berpangkal cirri dengan mana mereka dapat
memegang sesuatu yang tetap;
14.
Larva berbentuk sebagai tong
dengan 4 baris cilia yang berjalan transversal dan pada satu ujung terdapat
satu lobus preoralis; juga crinoidea yang dapat bergerak bebas dan mempunyai
cirri melalui suatu stadium larva yang bertangkai ialah stadium larva
pentacrinus; tangkai ini trjadi dari lobus preoralis.
Kelas Crinoidea ini termasuk dalam
subphylum pelmatozoa dan kelas ini terbagi atas ordo Dicyclia yang memiliki
karakteristik di dalam basis theca terdapat ossicula bassalia dan ossicula
infrabrasalia. Contoh dalam ordo ini antara lain Antedon rosacea dan Metacrinus
interruptus. Hewan-hewan yang termasuk ordo lain dari kelas Crinoidea sudah
memfosil dan sisa-sisa fosil banyak terdapat pada formasi kapur. Distribusi hewan ini tersebar di wilayah
Europa, Australia, and Asia. Sedangkan fosilnya banyak ditemui di
Mississippian–Pennsylvanian Mexico.
B. Kelas Ophiuroidea
Berasal dari kata ophis yang berarti ular,
menunjukkan bawa anggota dari kelas ini merupakan anggota Echinodermmata yang
memiliki lengan mengular sehinngga sering dijuluki sebagai bintang laut
mengular. Karakteristik anggota kelas ini antara lain:
1.
Bentuk badan seperti bintang,
dengan satu discus sentarlis dan lima radii.
2.
Podia tanpa ampullae dan tanpa
batil penghisap
3.
Lima pasang podia dekat muluit
memanjang dan berguna untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
4.
Madreporit terdapat pada
dataran oral.
5.
Tidak ada sulcus ambulacralis
karena tertutp oleh ossicula ventralia
6.
Hanya ada satu baris ossicula
ambulacralia, yang terdapat dalam radius,
7.
Pada pangkal radius di daratan
oral ada cekung yang disebut bursa yang dilapisi epithelium dengan cilia yang
terdapat muara gonoduct dan terjadi pertukaran gas serta ekskresi.
8.
Tidak ada pedicellaria
9.
Larva disebut pluteus terdapat
lanjutan ke muka yang disokong oleh skeleton dari CaCO3
10.
Kebanyakan dari Ophiuroidea
dapat terjadi autotomia dan regenasi dari radii.
Kelas Ophiuroidea ini merupakan anggota dari
subphylum Eleutherozoa yang memiliki dua ordo yaitu ordo Ophiurae dengan
karakteristik radii tidak becabang, tidak dapat diputar dan tidak dapat
dibengkokkan kearah mulut. Contohnya Ophiothrix
fragillis. Sedangkan ordo yang kedua adalah Euryalae dengan radii
bercabang-cabang dan dapat diputar maupun dibengkokkan. Contohnya Astrophyton arborescens.
C. Kelas Stelleroidea (sub
kelas Asteroidea)
Kelompok kelas ini disebut sebagai bintang
laut yang dijumpai merayap pada laut. Perbedaannya dengan anggota kelas
Ophiuroidea adalah bentuk tubuh yang lebih gemuk disbanding bintang laut
mengular. Tapi ada pula sisi kesamaan dengan binntang laut mengular yakni
memilki lima lengan. Berikut merupakan karakteristik dari anggota sub kelas
Stelleroidea secara rinci yaitu:
1.
Bentuk badan pentagonal,
dinmana dapat dibedakan satu discus centralis yang dikelilingi lima radii
2.
Dapat dibedakan adanya
lempengan aboral dan oral
3.
Pada lempengan oral radii ada
sulcus ambulacralis dan pada lempengan aboral discus ada madreporit
4.
Anus terletak di dataran aboral
discus
5.
Mulut terdapat di dataran oral
discus
6.
Larva berbentuk bipinaria atau
brachiolarva
Pada kelas ini memiliki banyak ordo
antara lain ordo Phanerozonia, Cryptozonia, Forcipullatida, Valvatida, dan
Paxxilosida. Makanan bintang laut berupa ikan, tiram, kerang, cacing, Crustacea
dan lain-lain. Habitat terumbu karang adalah terumbu karang. Distribusi dari
anggota sub kelas ini banyak dijumpai di perairan Indonesia, great barier Reef
Australia.
Manfaat dari semua anggota kelas
Crinoidea, Ophiuroidea dan Stelleroidea dapat membentuk sebagai tanaman di
dasar laut dan dapat membersihkan keadaan laut dengan menghabiskan
plankton-plankton sebagai makanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Radiopoetro.
1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Romimohtarto, K. Juwana S. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Jakarta:
Djambatan.
http://google.image.com
diakses tanggal 8 Desember 2011
klik DISINI untuk mendownload gambar tentang CRINOIDEA, OPHIUROIDEA DAN STELLEROIDEA
No comments:
Post a Comment